BREBES. Suluhnusantara.news – Saputra Nendi, seorang pemuda asal Aceh yang viral karena tantangan uniknya kepada YouTuber Amerika, iShowSpeed, tiba di Brebes, Jawa Tengah, dalam perjalanan jalan kaki dari Bali ke Jakarta.
Pria berusia 20 tahun ini memulai perjalanan tersebut setelah kalah dalam lomba lari melawan iShowSpeed di Bali, di mana ia sebelumnya berjanji akan berjalan kaki hingga Jakarta jika kalah. Tantangan ini membuat Nendi menjadi pusat perhatian di media sosial, menarik perhatian banyak orang yang terinspirasi oleh tekadnya.
Pada hari ke-33 perjalanannya, kedatangan Nendi di Brebes disambut antusias oleh masyarakat setempat yang telah mengikuti kisahnya di media sosial. Di Alun-Alun Brebes, Nendi menyempatkan diri berinteraksi dengan warga yang meminta foto bersama dan menyambutnya dengan hangat. Selain itu, ia juga melakukan siaran langsung di akun TikTok pribadinya, berbagi pengalaman perjalanannya yang penuh tantangan.
Melalui akun Instagram-nya, @bangnendi_15, Nendi mengucapkan selamat ulang tahun kepada Sabermania, komunitas pendukung Persab Brebes, yang tengah merayakan hari jadi ke-15 di Gedung Olahraga Sasana Krida Adhi Karsa, Brebes, pada Sabtu malam, 26 Oktober 2024. Dalam acara tersebut, band Romi The Jahats turut memeriahkan perayaan, menciptakan suasana yang meriah dan penuh kegembiraan.
Nendi, yang mengenakan jersey Persab Brebes selama perayaan, juga menarik perhatian para pendukung Persab dan komunitas lokal. “Salut untuk Bang Nendi karena menepati janjinya,” ujar Riyanto, salah satu warga Brebes yang hadir di Alun-Alun Brebes untuk memberikan dukungan moral.
Riyanto juga mengingat bahwa Nendi adalah seorang atlet sepak bola yang pernah berlatih di Diklat Cirebon, menjadikan perjalanannya semakin berarti bagi para penggemar sepak bola.
Perjalanan Saputra Nendi diperkirakan akan berakhir di Jakarta sebelum 15 November 2024, dan banyak pihak terus memberikan dukungan moril. Meskipun melalui tantangan berat, komitmen Nendi untuk menepati janji yang telah diucapkannya membuatnya mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. (Rizal Sismoro)
