SOLORAYA, SuluhNusantaraNews – Kekuatan pejuang dan kader partai dan petugas partai akhirnya benar benar menangis di depan seorang ibu, yaitu Megawati selaku Ketua Umum Partai Besar PDIPerjuangan. Itulah bagian sikap Satria(Satrio) yang ditunjukan sebagai kader Partai Moncong Putih. Dan langkah Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo(Mantan Walikota Solo), membuat semua para jiwa merah putihpun terharu dengan sikap yang ditunjukan oleh Ketua DPC PDIPerjuangan kota solo.
Bagaimana hati seorang ibu jika mendapatkan perlakuan yang menunjukan tidak menghormati kepada ibunya, Seorang pemimpin atau kader tidak kuat adanya perlakuan yang membully ibu Megawati dan menuduh atau dianggap berdiri dua kaki dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden, Setelah FX Rudiyatmo mengeluarkan statement keras di depan awak media, terhadap Walikota Solo Gibran Rakabumi Raka tersebut. Meminta Gibran Rakabuming Raka utk mengembalikan kta dimana dulu yang mendaftarkan dan diterima oleh Ketua DPC PDIPerjuangan dan memundurkan walikota yang diusulkan dari anak ranting dan ranting juga PAC, sehingga keluarnya mandat Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota dan berhasil memang. Itulah pengorbanan Ketua DPC PDIPerjuangan dan Calon Yanng diusung Purnomo saat itu memberikan dukungannya kepada hasil mandat yg di yang keluar tersebut. Arti dapat di simpulkan sendiri oleh masyarakat kota solo dan menjadi masukan untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Masyarat bisa mengambil sikap, dan jadi mengerti bagaimana suasana hati sebagai Tokoh dan Ketua DPC PDIPerjuangan kota Solo mengambil sikap keras terhadap langkah yang diambil Gibran Rakabuminh Raka(Walikota Solo) tersebut. Sehingga FX Rudiyatno dipanggil ke Jakarta oleh Ketua Umum PDIPerjuangan, sebagai Ibu mengambil contoh yang sebenar benar seorang ibu terhadap FX Rudiyatmo.
Setelah pulang kembali ke Solo dari Jakarta langsung di depan media FX Rudiyatmo secara terbuka menyampaikan maaf atas statement beliau selaku kader partai dan Ketua PDIPerjuangan tanpa menutupi bekas rasa yang tertahan didada menyampaikan ke media. Tapi tetap berharap jangan menyudutkan Ibu Megawati yang dianggap tidak tegak lurus dalam menghadapi menjelang pemilu 2024 yang akan tetap harus akan dilalui.
Di sisi lain Prabowo Subyanto sebagai calon presiden dari Koalasi Indonesia Maju berusaha bertemu hingga sekarang tidak diberikan waktu. Sehingga terjadilah pecah kongsi antara Megawati dan Prabowo Subyanto terjadi lagi pada pemilu 2024. Bagaimana menilai Situasi Politik Nasional yang penuh strategi dari para politikus negeri ini yang saling mengembangkan sayap untuk memang dalam kontestasi Pilpres 2024 yang telah masuk ke KPU 3 pasangan calon Presiden dan wakil Presiden baru mulai akan dilakukan dalam tahapan pemilu 2024.