Bandung Barat,Jabar — Suluhnusantara news || Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan pemerataan akses listrik. Anggota Komisi VII DPR RI Rian Firmansyah mengapresiasi program pasang listrik gratis yang menyasar masyarakat tidak mampu ini.
“Saya mengapresiasi program BPBL yang merupakan sinergi antara Pemerintah, DPR, dan PT PLN (Persero). Saya berharap kolaborasi ini dapat terus dilanjutkan dalam bentuk lainnya,” ujar Rian dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (3/11/2023).
Ia mengatakan program ini agar dapat terus dilanjutkan. Pasalnya, bukan hanya di daerah 3T saja yang membutuhkan pasang baru listrik. Di Jawa Barat masih ada yang belum terlistriki.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM M.P. Dwinugroho menyampaikan, sebanyak 22.000 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Barat mendapatkan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun anggaran 2023. Dari jumlah tersebut, 1.992 di antaranya berada di Kabupaten Bandung Barat yang tersebar di 12 kecamatan.
“Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga,” ujar Nugroho.
Ia mengatakan Program BPBL dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan.
“Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya, karena seperti yang kita ketahui, listrik selain bermanfaat namun juga berbahaya,” tuturnya.
Staf Ahli Direktorat Niaga PT PLN (Persero) Wilfrid Siregar menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung program pasang listrik gratis ini. Ia menyebut PLN siap dalam pemerataan akses dan percepatan ketenagalistrikan menuju Rasio Elektrisikasi 100%.
“Program BPBL ini merupakan program pemerintah untuk membantu pasang baru listrik untuk masyarakat tidak mampu. Pada BPBL tahun lalu daya yang diberikan 450 VA, di tahun ini meningkat menjadi 900 VA. Dulu tokennya 20 ribu rupiah, sekarang menjadi 100 ribu,” ujar Wilfrid.
Menambahkan, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Fauzan Azima mengatakan program ini memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Kita semua hadir di sini untuk memberikan pelayanan publik terbaik. Program BPBL ini semoga bisa memberikan senyum kebahagiaan untuk warga sesuai dengan tagline Bandung Barat Senyum. Kami berharap program ini berkelanjutan, yang belum dapat bantuan di lain waktu bisa dapat bantuan,” kata Fauzan.
Salah satu penerima manfaat, Heri Ruhiman (36 tahun), bersyukur atas bantuan ini. Warga Desa Cikahuripan ini berkata sebelumnya ia menyalur listrik ke rumah mertuanya yang berjarak 100 meter dari rumahnya. Selama delapan tahun menyalur, ia beberapa kali mengalami listrik mati. “Kadang ketika pake listrik tiba-tiba gak kuat (listriknya) dan jeglek,” tuturnya.
Setelah mendapat bantuan pasang baru listrik dari pemerintah, ia kini lebih leluasa memanfaatkan listrik di rumahnya.
“Senang dapat program ini. Sudah lebih bebas dan tidak tergantung listriknya dengan orang lain,” pungkasnya. (AMH)
Rev. Yans.