“DEMOKRASI TERBELENGGU OLEH TIRANI KEKUASAAN”

SOLORAYA, SuluhNusantaraNews. Dalam perjalanan politik di rupublik ini, dipenuhi adegan drama yang diwarnai dalam menjelang pesta demokrasi yang di adakan bangsa Republik Indonesia lima tahun sekali, rakyat diberikan hak Konstitusinya di pemilu 2024. Namun dengan adanya adegan dan drama yang dimainkan para elite politik di negara yang sedang akan dilakukan dalam pemberian hak dan konstruksi kepada rakyat yang dilakukan lima tahun sekali. Sehingga aroma apupun akan dikaitkan oleh karena tahun politik sedang akan di rasakan rakyat Indonesia dalam mengunakan hak politiknya dan hak kedaulatannya dengan segala aksi politikus di negeri yang sedang akan menjalani pesta demokrasi ini, yang jatuh pada tanggal 4 februari 2024 pesta demokrasi akan ditentukan. Rakyat akan datang ke TPS setelah menonton drama drama para elite politik negeri ini. Yang terpengaruh ataupun yang tidak tetap sama akan memutuskan kedaulatannya di bilik suara negeri yang sedang menjalankan demokrasi.

Dalam hal demokrasi yang merupakan kesempatan rakyat untuk menentukan kedaulatannya, walau telah berkali kali telah dilakukan, pasti akan muncul drama drama yang di mainkan oleh para elite kekuasaan dan politikus yang haus akan kekuasaan, berusaha mengambil hati rakyat dengan memberikan banyak sekali drama drama yang di pertontonkan tanpa memperdulikan etika dan moral sebagai rakyat yang berdemokrasi sangat biasa dilakukan para politikus negeri ini.

Semua itu adalah warisan masa lalu yang selalu dipertandingkan oleh partai partai yang ikut kontestasi politik dan para pejuang atau pekerja akan berdiri sama di hadapkan drama dan intrik politik mereka semua, tidak lain dan tidak bukan hanya mengharapkan bahwa kedaulatan rakyat memilihnya, maka akan ada yang kalah dan menang di dalam pesta demokrasi itu. Terkadang juga mereka sadar bahwa yang di pilih adalah politik yang sama dan orangnya adalah itu itu saja yang menikmati semua proses demokrasi yang telah dilakukan rakyatnya, akan kembalikan kepada rakyat atau kembali pada diri politikus yang bermain main dengan drama drama politik yang di pentaskan saat menjelang pemilihan umum lima tahun sekali ini.

Penulis: Agus HaryantoEditor: Agz'h

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *