Jepara, Suluhnusantara.News | Desa Kendengsidialit, yang terletak di Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, telah berkomitmen untuk menanggulangi masalah stunting dengan memprakarsai berbagai upaya kolaboratif, melalui keterlibatan Bidan Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, dan perangkat desa lainnya bergerak untuk memberikan perhatian khusus pada kasus Sabrina, seorang balita yang diduga mengalami stunting.
Sebelumnya Sabrina diduga mengalami kekurangan gizi terlihat dari pertumbuhannya yang kurang sempurna seperti layaknya balita seusianya. Dan setelah dilakukan pemeriksaan dan melalui rujukan Puskesmas setempat, Sabrina harus dibawa Rumah Sakit PKU untuk pemeriksaan lanjutan di Muhammadiyah.
Hasil diagnosa yang didapat, Sabrina diduga mengalami gangguan pada usus atau disebut Anoreksia Marasmus dan selanjutnya Sabrina diwajibkan untuk lakukan pemeriksaan rutin seminggu sekali di Rumah Sakit Kariadi, Semarang.
Dalam situasi di mana ayahnya hanya seorang kuli bangunan dengan pendapatan harian yang terbatas, pihak Desa bersama-sama mencari solusi dengan mengatur bantuan susu untuk Sabrina. Mengingat harga susu khusus untuk pemulihan Sabrina mencapai 450.000 rupiah per dus yang hanya bisa dikonsumsi selama seminggu.
Desa berkomitmen untuk menyediakan bantuan secara rutin. Bahkan Kepala Desa Kendengsidialit meminta dukungan dari Carik untuk membantu dalam proses pengadaan susu dan pengawasan kesehatan Sabrina serta menjadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan rutin seminggu sekali di Rumah Sakit Kariadi Semarang.
Berkat kerjasama yang terjalin di lingkungan Desa Kendengsidialit, kini kondisi Sabrina sudah semakin membaik.
Kisah perjuangan Sabrina dan keluarganya dalam mengatasi stunting menunjukkan pentingnya kerjasama yang solid antara berbagai pihak di masyarakat dan melalui upaya bersama serta komitmen yang kokoh, diharapkan Desa mampu memberikan perhatian khusus pada anak-anak yang membutuhkan untuk mengurangi angka stunting di masa mendatang.
Biro Jepara