LIRA Dorong Polisi Bongkar Aktor Intelektual
KUTACANE, SULUH NUSANTARA NEWS |
Peristiwa kematian Deni Prizal Sekedang laki-laki umur 37 tahun beralamat Desa Kute Rih Kecamatan Babussalam yang merupakan pengusaha sempat hingga kini terus menyita perhatian publik di Kabupaten Aceh Tenggara. Kasus pembunuhan tersebut diduga ada kejanggalan, sehingga perlu penyidik Polres Aceh Tenggara untuk melakukan penelusuran lebih lanjut, seperti yang sebutkan oleh Aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Aceh Tenggara Muhammad Saleh Selian kepada wartawan media pada Rabu (22/11/2023).
Dijelaskannya, asumsi dari masyarakat, kejadian itu sangat aneh, apalagi kedua pelaku adalah teman dekat korban serta anggota korban, selain itu, kedua pelaku juga dekat dengan keluarga korban,” membunuh karena ingin menguasai uang Rp 6 juta rupiah ini sangat janggal sekali kata Saleh Selian, kalau betul motif pembunuhan itu karena ingin menguasai harta benda korban, kenapa perhiasan korban tidak turut diambil kedua pelaku, sementara perhiasan korban masih lengkap terpasang di mayat korban pada saat korban ditemukan di Ise-Ise jalan Gayo Lues -Takengon.
Kerena dikuatkan, perhiasan itu adalah mas murni setelah pihak Polres telah memeriksakan perhiasan tersebut adalah benar mas murni, artinya jika murni perampokan kenapa kedua pelaku tidak mengambil mas korban. Nah disinilah muncul dugaan banyak kejanggalan ditengah publik Aceh Tenggara, menyusul pengakuan pelaku menghabisi korban didepan Wisma Alas Leuser, wisma tersebut adalah milik korban yang terletak di Jalan Cut Nyak Dien Pasbel.
Dalam peristiwa ini banyak didapatkan kejanggalan, wisma tersebut tidak pernah sepi serta ada pegawai wisma yang bekerja disitu, nah menurut informasi dari pengakuan pelaku sebelum mereka membunuh korban didepan wisma, korban dan kedua pelaku berencana berangkat ke Medan, namun di Kaban Jahe jalan macet, sehingga mereka mengurungkan niatnya ke Medan, mereka kembali lagi ke Aceh Tenggara, sesampainya didepan wisma milik korban, ketika itu korban sedang tidur, kemudian korban dicekik kedua pelaku, setelah itu korban dibawa ke lokasi penemuan mayat beserta satu bantal satu bad cover, kemudian pelaku mengantarkan mobil korban kerumah keluarga korban, logikanya jika pelaku ingin menghabisi korban modus perampokan kenapa tidak mereka lakukan di seputaran Kabupaten Karo.
Namun tak kalah pentingnya menjadi perbincangan hangat di publik saat ini, korban beberapa waktu lalu mendapat warisan dari orang tuanya berbentuk uang Milyaran rupiah, jika betul korban ada menerima warisan dari orang tuanya, kemana sudah keberadaan uang warisan korban tersebut,” apakah lewong dikuasai kedua pelaku pembunuhan atau tersimpan di Bank kata Saleh Selian, hal ini perlu ditelusuri penyidik supaya motif kasus pembunuhan tidak ngambang di Publik nanti.
Menurut Saleh Selian penyidik Polres Agara perlu bekerja keras mengungkap kasus ini, kerena diduga kuat ada aktor intelektualnya, sehingga perlu memeriksa banyak pihak seperti pegawai wisma , siapa-siapa saja pegawai wisma berada di wisma hotel pada saat kejadian pembunuhan korban, serta ada salah satu akun Facebook yang seolah-olah mengetahui hal pembunuhan itu, kemudian dari mana asal bantal dan bad cover yang ditemukan bersamaan dengan mayat korban, kalau ini sudah dilakukan, tidak tertutup kemungkinan, kasus pembunuhan ini akan terang.
Selanjutnya, penyidik juga harus bisa menelusuri keadaan rumah pribadi serta hotel korban guna untuk memastikan penyidikan lebih lanjut, kepada siapa kuncinya dititipkan korban , Karena hal ini juga tidak kalah penting, apakah aset- aset korban masih lengkap di sana. Dirinya berharap, polisi bisa bekerja dengan profesional dan menindak tegas semua pelaku yang terlibat dalam kasus yang mengakibatkan meninggalnya Deni Prizal ini pinta M Saleh Selian. (Red/Jalaludin Barat/RN)
Sumber: LIRA Aceh Tenggara