https://suluhnusantara.news/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240803-WA0036.jpg

Diskusi Menyambut Hari Santri RRI Purwokerto

Suluh Nusantara Banyumas. Dalam Rangka menyambut hari santri, RRI Purwokerto pada tanggal 20 oktober membuat Diskusi dengan Tema” menyongsong Hari santri menjawab tantangan Digitalisasi”.diskusi yang dihadiri Bpk Ibnu Asadudin S.Ag.M.Pd selaku kementrian agama kabupaten Banyumas dan Suho selaku perwakilan dari pengurus ekonomi kreatif Jawa Tengah, Divisi Penggiat Desa. Diskusi begitu menarik dengan host Desi E.P di studio RRI Purwokerto.

Salah satu point yang dibahas adalah peran santri di era modern saat ini dimana Santri dituntut untuk dapat menciptakan ekonomi kreatif, mereka yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam bidang seni, desain, teknologi, dan kewirausahaan.

https://suluhnusantara.news/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240803-WA0036.jpg

“Mereka dapat menggabungkan keahlian mereka dengan nilai-nilai agama dan budaya untuk menciptakan produk atau layanan yang unik dan inovatif. Contohnya, mereka dapat menciptakan karya seni, produk fashion, aplikasi teknologi, atau layanan konsultasi yang menggabungkan elemen kreatif dengan nilai-nilai Islam. Dengan demikian, mereka dapat menghasilkan pendapatan dan ttg memberikan kontribusi positif bagi perekonomian”.
Menurut Bpk. Ibnu Asaddudin S.Ag.M.Pd dalam diskusinya.

“Salah satu alasan utama dalam mengembangkan ekonomi kreatif di kalangan pondok pesantren adalah untuk meningkatkan kemandirian finansial pesantren dan masyarakat sekitarnya. Dengan mengembangkan sektor ekonomi kreatif, pondok pesantren dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi ketergantungan pada dana donasi atau bantuan pemerintah. Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif juga dapat memperluas wawasan dan keterampilan santri dalam bidang seni, kerajinan, kuliner, dan teknologi, sehingga mereka dapat memiliki peluang lebih luas dalam mencari pekerjaan atau berwirausaha di masa depan”.Lanjut Suho dalam Diskusinya sekaligus mengakhiri diskusi yang berlangsung selama 1 jam.

Penulis: SuhoEditor: Sigit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *