https://suluhnusantara.news/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240803-WA0036.jpg

DPP BEM-TR Sangat Menyayangkan Bantuan Yang Disalurkan Dari Beberapa Perusahan melalui BPBD Aceh Singkil: Kepada Masyarakat Korban Banjir

SUBULUSSALAM | SULUH NUSANTARA NEWS| Kabupaten Aceh Singkil sedang berduka dengan terjadinya banjir selama dua(2) bulan terakhir, salah satunya di Desa Ujung Bawang Kecamatan Singkil sebagai daerah yang masuk terparah terkena banjir.

https://suluhnusantara.news/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240803-WA0036.jpg

Berdasarkan survey dilapangan ada tiga(3) bantuan yang tersalurkan kepada masyarakat Desa Ujung Bawang, yang pertama bersumber dari Pemkab Aceh Singkil Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) yaitu dapur umum yang berjalan selama banjir melanda. kedua dari Dana Desa Ujung Bawang sendiri yang meliputi: beras 1 sak kecil 10 kg, supermi 10 bungkus dan minyak goreng 1 kg.

“Ketiga bantuan dari gabungan beberapa perusahaan yang dititipkan melalui BPBD Aceh Singkil, sebagai pusat kumpulnya bantuan sekaligus yang menyalurkan kepada masyarakat.

Namun mirisnya, pada tanggal 9 s/d 10 Desember 2023 bantuan ketiga disalurkan kepada masyarakat Desa Ujung Bawang yang meliputi : beras 1 kg, intermie 3 bungkus serta telur 2 butir. hal ini tentu menjadi perhatian serius terhadap simpati dari perusahaan yang tergabung kepada masyarakat yang berdampak banjir.

“Miris melihat bantuan ketiga yang tersalurkan kepada masyarakat yang berdampak banjir di Desa Ujung Bawang, ini sama halnya perusahaan sepele atau menghina masyarakat yang sedang berduka karena banjir, “kata Muhammad Syariski Ketua Dewan Pimpinan Pusat Barisan Intelektusl Muda Tanah Rencong(DPP BEM-TR) pada hari Senin(11/12-2023).

“Masyarakat berterima kasih atas bantuan apa pun yang diterima, “namun bila cerita hasil yang di peroleh perusahaan selama ini tentu jauh dari kata layak.

Sementara kalau di lihat dari fakta dilapangan, banjir tersebut tidak terlepas dari peran perusahaan juga. Salah satunya yaitu PT. Nafasindo terhadap beberapa desa di Kecamatan Singkil dan Singkil Utara yang terlalu banyak membuat parit untuk mengaliri pohon sawit, dimana parit tersebut tersambung langsungan antara aliran sungai besar dengan parit masyarakat sendiri. Yang dulunya tidak terjadi banjir, dalam beberapa tahun ini banjir telah meluas sehingga banyak merugikan masyarakat di beberapa desa termasuk ujung bawang, “ungkap Syariski.

“Pemda Aceh Singkil harus mengambil tindakan tegas terhadap simpati perusahaan yang tergabung, serta perlu adanya transfaransi informasi tentang bantuan tersebut kepada masyarakat Aceh Singkil. Bila tidak ini akan menjadi pandangan liar dikalangan masyarakat, “tutup Syariski. (Red/Jalaludin Barat/RS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *