Gerakan Aksi Masal Pengolahan Sampah di Sangatta

Pengolahan Sampah

Kutai Timur, Suluh Nusantara News — Kota Sangatta titik lokasi di Bakti Jaya, Desa Sangatta Utara di banjiri oleh para siswa SMK Muhammadiyah 1 Sangatta dan SMA 1 Sangatta Utara didampingi oleh Guru SMK Muhamadiyah 1, Darwis, Andi Adi dan yang lain juga Guru SMA 1 Sangatta Utara Dwi Winarko, Dalik Astuti dan yang lain . Walau gerimis melanda namun para Narasumber, tokoh masyarakat, swasta, pengiat Lingkungan dan para guru dan siswa tetap antusias mengikuti pelatihan dan edukasi tentang manfaat excoenzyim dan budidaya Maggot, Sabtu (18/11/2023)

Aksi yg digelar antara lain yaitu

  • Doa bersama untuk Palestina
  • Pembuatan ecoenzyme
  • Belajar budidaya maggot
  • Belajar daur ulang sampah
  • Penyiraman ecoenzyme di sungai masabang

Belajar dari keadaan bumi dimasa sekarang nilai pertumbuhan penumpukan sampah dengan keadaan pertumbuhan penduduk yang semakin padat perlu adanya pemahaman masalah manfaat sampah dengan program pengolahan daur ulang sampah, untuk penguraian dengan budidaya maggot dan pembuatan encoenxyme dengan mengajak elemen masyarakat untuk mulai dan semakin peduli terhadap lingkungan disekitarnya.

Peduli pada lingkungan itu tidak identik dengan menjadi aktivis lingkungan atau penyelamat bumi
Diharapkan menurut kondisi saat ini menjadi suatu ironi namun dampaknya dari sisi lingkungan cukup signifikan. Ini mencontohkan dengan edukasi pelatihan ke pelajar, sebagai wujud contoh kemasyarakat luas untuk kepedulian sedini mungkin terhadap generasi muda demi selamakan bumi kita ini. tegasnya dari para aktivis lingkungan kepada media suluhnusantaranews

H Ali Mahmudi SIP selaku promotor pengiat lingkungan Kutai Timur merasa bangga bersama para pelajar para guru dan tokoh masyarakat telah melakukan pelatihan dan penyiraman 1 Ton ecoenzyme di sungai masabang sehingga berkontribusi terhadap pembangunan Kutai Timur khususnya di pengolahan sampah dan bisa mewujudkan program Bupati Kutai Timur agar kita bisa meraih Piala Adipura maka dari itu kami dari pengiat lingkungan ingin terus mengadakan pelatihan dan pengamalan di rumah rumah warga sehingga bisa menekan melonjaknya jumlah sampah di Kutai Timur khususnya sampah organik dengan penguraian budidaya maggot dan komposing tegasnya)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *