Harga Anjlok, Nelayan Juwana Bagi-bagi 120 Ton Ikan Gratis Di Simpang 5 Pati, Ini  Alasanya !

PATI, Suluhnusantara.News – Sebanyak 120 ton ikan segar dibagikan secara gratis oleh Nelayan Juwana di Alun-Alun Simpang 5 Pati. Ikan laut itu dibagikan oleh nelayan yang tergabung dalam Paguyuban Mitra Nelayan Sejahtera (MNS) Juwana kepada warga Pati Kota dan sekitarnya. Minggu (17/12/2023).

Sekitar 4 jam ikan ludes dibagikan kepada masyarakat Pati Kota dan sekitarnya. Ribuan orang terlihat berjubel mengantre, menukarkan kupon dengan ikan gratis. Mayoritas jenis yang dibagikan ialah ikan layang perkak atau ikan pindang.

Panitia sudah mendistribusikan kupon melalui pihak desa maupun RT di wilayah Kecamatan Pati Kota sebelum pembagian. Warga cukup datang menukarkan kupon tersebut. Satu kupon ditukar dengan ikan seberat sekira 10 kilogram.

Penukaran dilakukan di belasan truk boks pendingin yang tersebar di kawasan Alun-Alun Pati. Lewat pukul 10.00, barulah masyarakat yang tidak memiliki kupon diperkenankan ikut mengantre untuk mendapat ikan.

Aksi bagi-bagi ikan ini sebetulnya mengandung protes terhadap kebijakan pemerintah yang mengakibatkan harga ikan anjlok. Antara lain kebijakan terkait Harga Acuan Ikan (HAI) dan impor. Hal itu diungkapkan Ketua Paguyuban Mitra Nelayan Sejahtera Juwana, Eko Budiyono.

Sebelumnya, para nelayan memprotes HAI yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kondisi harga ikan di lapangan yang anjlok. Padahal, HAI merupakan acuan untuk penentuan besaran pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Semakin besar HAI, semakin besar pula pungutan yang dibebankan pada nelayan.

Untuk memprotes hal ini, para nelayan bahkan sudah menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Tim Pendataan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Juwana, Jumat (24/11/2023) lalu. Mereka meminta HAI diturunkan sesuai kondisi harga di lapangan.

Menurut Eko, saat ini harga ikan pindangan anjlok dari Rp 10 ribu menjadi Rp 5 ribu per kilogram. Hal inilah yang turut mendorong para nelayan melakukan aksi bagi-bagi ikan.

Namun, Eko bersyukur pihak KKP sudah merespons keluhan nelayan, bahkan sebelum aksi ini dijalankan. “Sebetulnya aksi kami membagikan ikan hari ini terkait keinginan kami agar HAI diturunkan.

Sebelum kami bagikan ikan, kami sudah dipanggil MKP (Menteri Kelautan dan Perikanan) terkait revisi HAI, dan Senin kemarin HAI sudah diturunkan. MKP cepat tanggap dan sudah merevisi HAI,” jelas Eko.

Namun demikian, selain HAI, nelayan masih punya objek protes lainnya, yakni terkait kebijakan impor ikan. “Tuntutan kami stop impor kuota. Kami adakan bagi-bagi ini karena ikan kami tidak terserap oleh pasar. Maka kami adakan ini supaya pemerintah tidak impor,” tegasnya. 

Eko menambahkan, bagaimanapun, meski dipicu harga ikan yang anjlok, inisiatif para nelayan ini juga mengandung sisi positif, di antaranya nilai sedekah dan upaya menyukseskan program gemar makan ikan.

Sementara, warga Desa Sidokerto, Kecamatan Pati, Harjanto, merasa bahagia dengan adanya pembagian ikan secara gratis ini.

“Saya dapat ikan dari paguyuban nelayan Juwana setelah menukarkan kupon yang saya dapat kemarin dari Pak RT. Satu desa dapat jatah ikan semua. Satu kupon dapat ikan pindang 10 kilo, tapi ini nanti masih dibagi lagi untuk empat orang (4 KK),” ungkapnya. (Tim SNN/Pati)*

Pewarta : S.dmn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *