Jalan Pantura Rusak, Jarak Tempuh Pati – Rembang Lima Jam

GB. Kondisi kemacetan parah jalan pantura Pati-Rembang, Kamis 16/11

PATI.SULUHNUSANTARA.NEWS – Kondisi kemacetan parah jalan pantura Pati-Rembang,  mendapat perhatian Polda Jateng. Untuk mengurai kemacetan tersebut, menurunkan anggota Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Pati guna melakukan rekayasa pengaturan arus lalulintas. Yakni mengalihkan kepadatan arus lalulintas dijalur pantura Pati-Rembang, Kamis (16/11/2023).

Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama melalui Kasat Lantas Kompol Asfauri menyatakan kepada wartawan, pengaturan  lalulintas guna mengantisipasi terjadinya perlambatan  arus lalulintas yang diakibatkan perbaikan jalan di Raci-Bumimulyo kecamatan Batangan.

Selain itu, personel Satlantas Polresta Pati, juga memberi petunjuk pengemudi kendaraan pribadi, agar mengambil jalur alternatif yang dari Pati, supaya ambil arah ke jalan Gabus–Jakenan–Jaken-Kuniran,”jelasnya.

Macet Parah

Sementara itu, terpantau awak media SNN saat dilokasi, ratusan kendaraan terhenti mengular di sepanjang jalan Pantura Jateng bagian timur, menyusul hingga kerusakan jalan di Batangan. Sehingga menyebabkan jarak tempuh Pati menuju Rembang, sekitar sejauh 38 kilometer, memerlukan waktu sampai lima jam.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, kemacetan arus lalulintas pantura propinsi Jateng bagian timur, mulai terasa sejak awal pekan ini. Namun kemacetan paling parah terjadi Rabu hingga Kamis (16/11). Hal tersebut disebabkan kerusakan jalan pantura di Batangan. 

Kondisi jalan semakin rusak, karena di beberapa titik ruas jalan, terdapat genangan air bekas hujan. Akibatnya,   menyebabkan kekhawatiran para sopir untuk melajukan kendaraannya, karena takut ban terperosok ke kubangan air.

Kejadian kemacetan yang mencapai kilometer, memaksa sejumlah polisi, baik dari Lantas maupun anggota Polsek Juwana dan Batangan harus pontang-panting mengatur arus lalulintas.

“Kasihan pak polisinya. Capek mengatur lalin. Apalagi kalau ada sopir truk yang kedapatan ketiduran diatas kendaraan” ujar beberapa warga di Batangan maupun Kaliori. (Tim SNN/Pati)*

Jurnalis: S.dmn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *