Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Pati Tolak Calon Tunggal, Ini Alasannya !

Presidium LSM Dewan Kota akan selalu mengawal demokratisasi Pilkada 2024 di Pati

Pati.Suluhnusantara.News – Sebagian besar masyarakat Kabupaten Pati  menolak jika pada pemilihan bupati/wakil bupati pada Pilkada 2024 tanggal 27 November mendatang, jika hanya muncul pasangan calon tunggal.

Mereka mengaku akan sangat kecewa jika hanya ada calon tunggal pada Pilkada 2024 karena tidak bisa mencermati visi/misi paslon, serta tidak bisa menikmati kegembiraan demokrasi. Penolakan calon tunggal ada Pilkada 2024 diungkapkan sejumlah tokoh demokratisasi di Pati pada Jumat (10/5/2024).

Sebagaimana diketahui, pada pemilihan bupati/wakil bupati 2017 lalu, di Pati terjadi pilkada dengan calon tunggal. Pada waktu itu, semua parpol (kecuali Nasdem), mengusung paslon Haryanto/Saiful Arifin. Paslon inilah yang kemudian memenangi pemilihan, secara mutlak saat melawan kotak kosong.

Koordinator Presidium LSM Dewan Kota, Drs H Pramudya membeberkan, usai pelaksanaan Musyarah Rakyat (Musra) Pati, pada awal pekan lalu, pihaknya sering didatangi sejumlah tokoh masyarakat. Yang minta disuarakan agar pada Pilkada 2024 mendatang, tidak terjadi lagi adanya pilkada dengan calon tunggal.

Menurutnya, melihat arah angin semangat dari manuver sejumlah elite parpol di Pati, maka bisa dibaca mengarah pada terbentuknya koalisi besar parpol peraih suara di DPRD. “Sangat dimungkinkan akan terbentuk koalisi yang sepakat hanya mengajukan satu pasangan calon, seperti pada pilkada tahun 2017 lalu akan terulang Kembali,” ujarnya Jumat (9/5/2024).

Cara untuk melawan supaya tidak sampai terjadi pilkada calon tunggal, tambah Pramudya, maka warga Pati harus mulai menyiapkan calon untuk mendaftar dari jalur independen (perseorangan).

Mungkin dari pendaftar yang semula ke parpol, kita dorong mendaftar jalur independen. Tapi ini memerlukan kesiapan yang serius. Karena harus mencukupi dukungan, berupa foto copy KTP, sebanyak 80 ribu lembar,” ucap Pramudya.

Hal senada juga diungkapkan Sekjen Persatuan Mantan Kepala Desa (Permandes), Jani Prasetyo SH. “Masyarakat akan bergerak melawan jika sampai terjadi pilkada calon tunggal,” ujarnya.

Diungkapkannya, berdasar hasil pileg Febuari 2024, didapatkan perolehan suara parpol yang signifikan di kursi DPRD Pati. Yakni PDIP, PPP, PKB, PKS, Gerindera, Golkar, Nasdem, dan Partai Demokrat.

Kalau terjadi pilkada calon tunggal, justru ini akan sangat merugikan parpol. Karena mengusung paslon, yang boleh jadi, tidak dikehendaki konstituennya,” ujar Jani Prasetyo.

Ketua Puser Bumi, Budi Antoro memperkirakan, paslon yang akan maju kontestasi pilkada Pati 2024, berkisar dua atau tiga. “Ini jumlah yang ideal,” katanya. (*)

Reporter : S.dmn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *