Miris !! Selain Pungli, Guru Dinilai Tidak Konsisten Mengajar Anak Didik di SDN  10 Surau Gadang  Kota Padang

Gedung sekolah SDN 10 Surau gadang Kecamatan Nanggalo Kota Padang

Kota Padang.Suluhnusantara.News – Seperti diberitakan edisi pertama di Kota Padang terkait dugaan pungli dan jual beli buku serta permintaan barang kepada orang tua murid yang difungsikan untuk fasilitas sekolah di SDN 10 Surau gadang Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Minggu 04 Agustus 2024.

Masih ada lagi yang dilakukan oleh pihak sekolah yang memberikan pelajaran tambahan dalam bentuk les untuk kelas  1, diuraikan wali murid harus bayar  Rp,150.000/bulan, dan kelas 2  bayar  Rp,250.000/bulan. Ditambah lagi   dengan penjualan buku itu ada  juga  unsur pembodohanya.

Dalam hal ini juga pernah disampaikan oleh wali kelas 6 yang berinisial Ovi   kepada Inisial E , kalau beli buku yang harganya  Rp,90.000 itu di luar, maka akan di tuntut oleh penerbit secara hukum. Dan di kenakan sangsi, anak- anak siswa juga mendapat  ancaman dari guru tersebut.

Di tanya oleh wartawan, apakah E  sudah menghubungi pihak komite? E  menjawab, sudah menghubungi komite  dan menanyakan  perihal kebijakan tersebut. Namun jawaban komite justru tidak tau terkait kebijakan  sekolah  itu. Patut di duga  bahwa pihak komite sekolah ini lebih banyak tidak dilibatkan terhadap kegiatan sekolah  tersebut.

Sistim belajar dalam pelajaran pun sangat minim, itu di karenakan  para guru sibuk dengan kegiatan di luar. Sehingga murid cuma  di tugaskan mencatat dan  mengisi LKS. Akhirnya membuat  nilai para siswa sangat minim sekali. Mereka banyak yang tidak faham dan mengerti dengan pelajaran.

Pada umumnya  para orang tua siswa banyak yang mengeluh, karena para guru itu tidak konsisten. Ironisnya, ada dari murid kelas 4 SDN  10 Surau gadang  belum pandai membaca.  Di tanya pihak komite  kepada   guru SDN  10, justru guru  dan kepala sekolah   menyalahkan orang tuanya.

Seperti disampaikan pula oleh  E pada hari  Jum’at (2/8)  saat  mendampingi anaknya     memberikan sidik jari untuk ijazah, mendengar keluhan dari orang tua murid. Kata beliau  yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku, anaknya kelas 2 SDN  10 Surau gadang tidak sanggup untuk membayar uang les  Rp,150.000. Menurutnya  bagi yang ikut les baru dapat peringkat nilai dan bagi  yang tidak ikut les  ya  nilai nya asal-asalan,” Katanya.

Sementara para  orang tua anak kelas 5 saat hadiri undangan dari  wali kelasnya untuk melakukan rapat. Hasil  keputusan rapat,  guru meminta kepada para orang tua minta di belikan  Dispenserdan kipas angin untuk sekolah.  Para orang tua  juga diminta jangan sampai bercerita di luar, karena  alasan  takut di dengar pula oleh wartawan,” kata salah satu wali kelas 5  sebut  inisial guru D.

Rapat tersebut juga di hadiri oleh kepala sekolah, para orang tua murid SDN  10  surau gadang merasa  gelisah dengan keputusan rapat tersebut. Sehingga mendengar kabar ini  pihak komite  sangat marah dengan tekanan  pihak sekolah . Namun hingga saat ini komite  yang menjadi perwakilan para wali murid juga belum beranjak untuk menjumpai  kepala sekolah.*

Jurnalis : Erma wt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *