Lumajang~Suluhnusantara.News | Dalam rangka menindaklanjuti program kerja 100 hari Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lumajang melaksanakan program ketahanan pangan yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga binaan melalui pemanfaatan lahan dan pelatihan pertanian.
Program ini dijalankan melalui sinergi antara Lapas Lumajang dengan Dinas Pertanian Lumajang, yang berperan dalam menyediakan bibit tanaman, memberikan arahan teknis terkait proses pertanian, serta menjembatani pemasaran hasil pertanian Lapas kepada petani lokal di Lumajang. Jumat 08/11/2024 Mahendra Sulaksana selaku Kalapas Lumajang mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kegiatan utama yang dilakukan.
“Diantaranya Panen Raya dan Penanaman Pohon Buah, Peninjauan Tanaman Khas Lumajang, Pengenalan Pupuk Organik dari Limbah Cucian Beras, Pemasaran Hasil Pangan di CFD Alun-Alun Lumajang, serta Penyerahana Tanaman kepada Pegawai”, jelasnya.
Program ketahanan pangan dimulai dengan panen raya terong, yang menjadi salah satu hasil pertanian Lapas Lumajang. Setelah itu, dilanjutkan dengan penanaman pohon buah seperti anggur dan mangga sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas sekaligus mendukung kemandirian pangan.
Sedangkan Peninjauan Tanaman Khas Lumajang dilakukan peninjauan berbagai tanaman buah yang telah ditanam di area bimbingan kerja, termasuk pisang agung, sebagai ikon khas Lapas Lumajang yang memiliki ciri tanaman asli Lumajang. Upaya ini juga menjadi langkah untuk mempromosikan produk lokal Lumajang.Dalam kesempatan ini, Lapas Lumajang juga memperkenalkan pupuk organik hasil produksi internal yang dibuat dari limbah air cucian beras.
Pupuk ini bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara alami dan berkelanjutan.Hasil pangan yang diperoleh melalui kemitraan dengan petani Lumajang rencananya akan dipasarkan di Car Free Day (CFD) Alun-Alun Lumajang. Ini menjadi langkah pengenalan produk dari program bimbingan kerja warga binaan, sekaligus mempromosikan Lapas Lumajang sebagai lembaga yang mendukung keterampilan produktif bagi warga binaan.
Sebagai bagian dari program ketahanan pangan, tanaman diserahkan kepada pegawai Lapas untuk ditanam di lingkungan pribadi masing-masing. Langkah ini diharapkan bisa memperkuat budaya ketahanan pangan di lingkungan Lapas dan masyarakat luas.Pelaksanaan program kerja ini menunjukkan komitmen Lapas Lumajang dalam mengimplementasikan arahan Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan.
Dengan adanya sinergi bersama Dinas Pertanian Lumajang dan dukungan berbagai pihak, diharapkan program ketahanan pangan ini dapat memberikan manfaat nyata baik bagi warga binaan maupun masyarakat Lumajang secara keseluruhan.sumber Humas.(Ridwan)*