Perajin Sasirangan Harapkan Kepedulian dan Support Pemerintah Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Banjarmasin,Suluhnusantara.news – Sasirangan merupakan kain tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan dan telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu dari 33 kain tradisional warisan budaya tak benda di Indonesia.

Sasirangan berasal dari kata sirang atau manyirang, dalam Bahasa Banjar berarti menjelujur atau teknik menjahit menggunakan tangan. Motifnya dibuat dengan jahitan menggunakan teknik jelujur.

Salah satu toko yang menjual sasirangan di Kalimantan Selatan adalah Zahra Sasirangan yang berdiri sejak 20 tahun lalu atau tepatnya sejak 1974 dengan menggunakan teknik jelujur yang sangat bagus dan rapi.

“Awal mula berdiri Zahra Sasirangan dikarenakan kecintaan kami terhadap Sasirangan. Kami pernah bekerja dan belajar di Kampung Sasirangan di Jalan Seberang Mesjid, Kota Banjarmasin,” ungkap Syaifullah, Rabu (15/5/2024) siang.

Menurut Syaifullah, kendala terbesar dalam pembuatan sasirangan adalah bahan baku dan pola yang rumit, sehingga mengakibatkan pesanan Warga yang seharusnya selesai dalam 2 hari, baru selesai 7 hari.

“Harapan yang diinginkan untuk Pemerintah, agar selalu peduli dan support terhadap Pedagang UMKM dan pertumbuhan ekonomi yang stabil,” pungkas Syaifullah.*

(Rhn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *