Lubuklinggau – Suluhnusantara.news – Lubuklinggau menyelenggarakan kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Hotel Cozy. Acara ini dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Lubuklinggau, Kahlan Bahar, yang menggarisbawahi urgensi mempercepat penurunan angka stunting di tahun 2024.
Dalam sambutannya, Kahlan Bahar menyoroti target ambisius yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu penurunan stunting sebesar 14 persen. Ia menekankan perlunya strategi yang berkesinambungan, dengan memprioritaskan sinergitas dan kesatuan dalam langkah-langkah yang diambil. Salah satu strategi yang diusulkan adalah melalui pendekatan yang menyeluruh, termasuk keluarga, calon pengantin, wanita hamil, dan anak usia 5-9 bulan.
“Peran keluarga menjadi kunci awal dalam upaya penurunan stunting, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK),” ungkap Kahlan Bahar.
Selain itu, pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak juga disoroti, mulai dari bidan, tenaga pendamping, hingga peran vital camat dan lurah dalam melibatkan sumber daya pendamping yang berkualitas.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKB) Kota Lubuklinggau, Deasy Novia, menegaskan bahwa tujuan orientasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta dalam upaya percepatan penurunan stunting. Sebanyak 200 peserta dari delapan kecamatan di Kota Lubuklinggau turut hadir dalam acara ini, yang direncanakan berlangsung selama delapan hari.
Dengan berbagai langkah strategis dan kolaborasi lintas sektor seperti ini, Kota Lubuklinggau menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah stunting demi kesejahteraan generasi masa depan.
(M.Harus ak)