Lhokseumawe – Suluhnusantara.News || Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) melalui Ketua Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Elfiana, S.T., M.T. serahkan bantuan mesin pengaduk bumbu otomatis (Mesin Marinator) kepada kelompok usaha udang dan bileh crispy ibu Yanti.
Penyerahan tersebut berlangsung di Desa Tumpok Teungoh Kecamatan Banda Sakti Pemko Lhokseumawe, Kamis (12/10/2023)
Sebagaimana diketahui, PNL melalui kompetisi Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sumber dana BOPTN program PPM DAPTV dalam tahun 2023 ini berhasil memenangkan program pengabdian kepada masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diketuai Elfiana, S.T., M.T. bersama anggotanya Dr. Ir Ridwan, M.T., dan Nanang Prihatin, S.Kom, M.Cs.
“Program PKM yang mengimplementasikan mesin pengaduk bumbu otomatis “Mesin Marinator kepada mitra PKM UMKM Udang dan Bileh Crispy Ibu Yanti bertujuan untuk meningkatkan produktifitas usaha mitra baik segi kualitas maupun kuantitas produk,” ucap Elfiana.
Elfiana dan Tim telah melakukan serah terima mesin marinator kepada Ibu Yanti Mala didampingi oleh Amri, S.T., M.T. sebagai Tim Pemantau kegiatan PKM dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) PNL.
“Pada Sabtu, 05 Agustus 2023 lalu, kami juga sudah melaksanakan Workshop Manajemen UMKM berisikan tentang legalitas usaha, sistim labelisasi, izin edar, sertifikat halal, dan manajemen keuangan UMKM. Workshop tersebut bagian program PKM ini,” lanjut Elfiana menjelaskan.
Workshop tersebut lanjut Elfiana, Ia melaksanakan di Ruang Kajian MTMB (Majelis Ta’lim Muslimah Baiturrahman) Masjid Baiturrahman Kota Lhokseumawe.
Selain itu, pihaknya juga membuka peserta untuk umum, bertujuan untuk mentransformasi ilmu pengetahuan tentang UMKM kepada masyarakat muslimah untuk menumbuhkan percaya diri melegalisasikan produk usahanya untuk dipasarkan.
“Kami mengundang Ricki Yunandar Rousda, M.Pd Tenaga Pendamping OSS RBA kabupaten Bireun sebagai Narasumber,” jelas Elfiana.
“Program PKM ini masih berlangsung, saat ini kami sedang melanjutkan tahap proses pengujian kualitas produk udang bileh crispy ibu Yanti di laboratorium pengujian Jurusan Teknik Kimia mengacu pada SNI 7760-2013,” ucap Elfiana menambahkan.
Sementara itu, Yanti Mala pemilik usaha udang bileh crispy menyampaikan terimakasih serta menjelaskan perbedaan sebelum dan sesudah menerima bantuan mesin marinator ini.
“Sebelum adanya mesin marinator ini, produksi udang dan bileh crispy kami memerlukan waktu marinasi sekitar 2-3 jam dan 25-30 menit setiap running penggorengan,” tambahnya.
“Tetapi setelah kami diberi bantuan mesin marinator ini, proses produksi kami menjadi lebih singkat, proses marinasi cuma 15 menit selesai dan waktu penggorengan menjadi 15-20 menit,” ungkapnya.
“Alhamdulillah udang dan bileh crispy kami menjadi lebih gurih, renyah, dan aroma harum rempah bumbunya lebih terasa. Konsumen lebih suka, dan orderan udang bileh crispy kami jadi lebih banyak 2x lipat dari biasanya,” tuturnya.*
Riz