Tamparan Keras Insan Pers di Tanahkaro, Kebenaran Taruhan Nyawa, Rumah Wartawan Ludes, 4 Korban Jiwa Meninggal  

Tanahkaro,Suluhnusantara.News – Mirisnya tragedi yang terjadi, berasal dari Tanah karo yang diberitakan oleh sebuah  media online MediatorPost.com Juli 27,2024 kemaren.Hal tersebut tidak saja menciptakan suasana yang penuh duka dan keprihatinan.Namun kembali dunia jurnalisme Indonesia tergores perih oleh sebuah tragedi  Kamis dinihari, 27 Juni 2024 itu.

Saat rumah seorang wartawan TRIBRATA TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang terbakar rata dengan tanah. Dugaan sementara rumah ini dibakar oleh orang tak dikenal (OTK).Diberitakan kembali oleh Suluhnusantaranews 28/6/24

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran tersebut menewaskan Sempurna Pasaribu (47), istri Elfirda Br Ginting (48), anak Sudi Investasi Pasaribu (12), dan cucu Loin Situkur (3).

Kejadian memilukan ini bermula ketika korban baru saja pulang ke rumah sekitar pukul 24.00 WIB, diantar oleh seorang rekan sesama wartawan. Dalam beberapa hari terakhir, korban memang memilih tidak pulang ke rumah sebagai tindakan antisipatif atas berita-berita yang ditulisnya. Dua pekan terakhir, korban gencar mengungkap kasus perjudian, narkoba, dan penebangan kayu ilegal di wilayah Tanah Karo.

“Tadi malam saya antar dia pulang naik mobil karena ada rejeki sedikit yang hendak diberikannya pada istri,” ungkap rekan wartawan yang mengantarnya, Kamis (27/6/2024).

“Enggo muli lah kam bang, adekndu uda buka kan pintu rumah (sudah, pulanglah bang, adikmu sudah buka pintu),” kenang rekannya, dengan suara bergetar.

Kejadian tragis ini baru diketahui sekitar pukul 05.00 WIB ketika beberapa rekan korban menghubungi dan memberi kabar mengenai kebakaran yang melahap rumah korban hingga rata dengan tanah. Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, namun tak ada satupun barang yang bisa diselamatkan.

Informasi awal menyebutkan bahwa kebakaran tersebut dipicu oleh ceceran minyak pertalite, karena istri korban berjualan minyak eceran. Namun, dugaan adanya unsur kesengajaan juga mencuat, mengingat sensitifitas pemberitaan korban terkait perjudian, narkoba, dan penebangan kayu ilegal.

Disebutkan bahwa Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Rasmaju Ginting, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Kita masih di lokasi, olah TKP,” balasnya singkat saat dihubungi wartawan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalismedia Siber (PJS), Sofyan Siahaan, mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam atas musibah ini. Ia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran, apakah ini benar-benar sebuah musibah atau ada unsur kesengajaan dari pihak tertentu.

“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Kami berharap pihak kepolisian dapat mengungkap apakah ini murni musibah atau ada unsur kesengajaan terkait pemberitaan yang dilakukan korban,” tegasnya.

Empat korban kebakaran ini telah dievakuasi ke RSUD Kabanjahe dan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk otopsi.

Tragedi ini tidak hanya menggoreskan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi sebagaimana disebutkan dalam judul di atas, peristiwa ini juga menjadi tamparan keras bagi seluruh insan pers di Indonesia. Mereka kini menunggu kebenaran terungkap, sambil merenungi betapa mahalnya harga yang harus dibayar untuk sebuah kebenaran.

 Jurnalis atau wartawan begitu sangat mulia tugasnya dalam mengungkapkan kebenaran dan berjuang sebagai pilar demokrasi bangsa no 4,di akui di Indonesia. Sudah selayaknya undang undang kemerdekaan pers di tegakkan sebenar benarnya  demi jaminan keselamatan insan pers di Indonesia.

“Semoga bisa di usut tuntas agar kota semua tau pakta sebenarnya.Mudah mudahan saja memang benar itu musibah murni. Jika tidak, tentu saja profesional kami sebagai wartawan akan merasa terintimidasi di dalam menjalankan tupoksi  sebagai sosial off control dan supremasi hukum di NKRI ini”

Begitu tanggapan Dewa usil seorang jurnalis di sebuah media online Suluhnusantaranews, saat mendapati pemberitaan di medsos.(Red)

Penulis : Jamhadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *