Tidak Lulus Seleksi PPPK, Ratusan Guru Honorer Melakukan Aksi Damai Mengadukan Nasib dan Merasa Kecewa Ke Pemda Kab.Waykanan

Ratusan tenaga Guru Honorer di kabupaten Way Kanan melakukan Aksi Damai di kantor Pemda Kab.Way kanan Selasa (14/01/2025)

Way Kanan-Suluhnusantara.News – Ratusan tenaga Guru Honorer di kabupaten Way Kanan melakukan Aksi Damai mengadukan nasib serta menyampaikan rasa kecewa tidak lulus seleksi PPPK padahal sudah mengabdi 10 tahun bahkan lebih, ke Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan, Selasa (14/01/2025)

Keberadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K saat jauh dari tuntas ditambah lagi P3K paruh waktu hingga kini menjadi polemik. Status ini, yang awalnya diharapkan menjadi solusi bagi tenaga honorer, kini malah menuai banyak panas, baik dari sisi regulasi maupun implementasi. Banyak tenaga honorer yang mendapatkan kode R2 dan R3 dalam hasil pengumuman tersebut.

Banyak tenaga honorer yang telah lama mengabdi, khususnya yang diklasifikasikan dalam kategori R2, R3, merasa bingung dengan tidak adanya kejelasan terkait pengangkatan sebagai P3K. Hal inilah yang memunculkan keresahan di berbagai Tenaga Honorer daerah.

Tidak seimbangnya antara tenaga honorer dengan kuota formasi yang disediakan untuk P3K membuat banyaknya honorer yang tidak mendapatkan tempat lagi hingga para guru Honorer memberanikan diri untuk orasi damai di depan Lapangan Kantor Pemda Waykanan untuk meminta kepastian kepada pemerintah agar secepatnya ada kepastian mengirimkan P3K Tenaga honorer yang mendapatkan kode R2 dan R3 sedang meminta keadilan pada pemerintah seadil adil nya Full teng Tanpa tes lagi dan tidak Tebang pilih.

Dalam KepmenPAN-RB No 347 tahun 2024 telah disebutkan bahwa kode R2 diperuntukkan bagi peserta mantan tenaga honorer II (eks THK-II) berdasarkan Kepmenpan RB Nomor 347 Tahun 2024, Sementara untuk R3 merupakan peserta non-ASN terdata berdasarkan Kepmenpan RB Nomor 347 Tahun 2024 .

Pasalnya, 2 kategori tenaga honorer tersebut belum bisa diangkat jadi PPPK penuh waktu. Namun demikian, hal tersebut membuat para tenaga honorer merasa tidak diadili.

“Bagaimana nasib yg R2 R3 pak, jangan tutup mata tutup telinga tolong buktikan dan kelanjutannya bagaimana,” Ungkap salah satu peserta Aksi damai

Mereka merasa bahwa tenaga honorer dengan kode R2 dan R3 dianak tirikan, sehingga mereka yang mengabdikan diri selama bertahun-tahun masih dapat dikuasai oleh tenaga honorer yang baru.

“Nasib R3 dan R2 tolong selesaikan bapak pemerintah,karena formasi tersedia minim belas kasihan kami juga sudah mengabdi lama masa harus tersingkir dengan yang baru dibawah 5 tahun,” Tutupnya sambil menyuarakan aksinya.

Tuntutan segera diangkat ke PPPK Penuh waktu langsung mendapat tanggapan dari pemerintah daerah melalui Sekda dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebanyak 20 Orang perwakilan Aksi damai diajak berdialog dan diberi ruang menyampaikan apa yang menjadi tuntutan para Honorer. Hasil audensi tersebut langsung disampaikan oleh Sekda Kabupaten Way Kanan, Saipul, S.sos

Sekda Saiful S,Sos Dalam keterangan di depan ratusan honorer di dampingi oleh Kepala inspektorat Arie Antony Thamrin S.STP, M.Si, Dan kadis Pendidikan Machiavelli HT, S.STP, M.Si ,Kepala Dinas BKD Andika Saputra, SE, MM, dan kordinator Aksi damai Tanzili Sekda menyampaikan dari pemberitaan dan komen di media publik bahwasanya pemda sudah mendengar apa yang menjadi keluh kesah para kehormatan serta tidak akan tinggal diam untuk menanggapinya dan akan cepat tindak tegas mencari solusi agar semua guru guru segera nya akan di penuhi harapanya.

“Kami tinggal menunggu juknis dari pusat, kami pastikan bahwasanya honorer R2 dan R3 di lingkungan kabupaten Way Kanan yang tidak mendapatkan kuota saat ini akan diangkat seluruhnya menjadi PPPK Paruh Waktu dan akan segera nya mengeluar kan surat edaran agar tidak akan menerima honor baru

Salah satu peserta kehormatan Aksi Damai langsung menanggapi hal tersebut sambil melontarkan akan menunggu janji dan seandainya tidak ada realisasi akan mengerahkan masa yang lebih banyak lagi.”tutup nya.

(Rev/Bung Puting)

Penulis: bung putingEditor: Dmn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *