Umi Zaki Bersama Suami Ajak Warga Jangan Buang Minyak Jelantah Tapi Jadikan Penghasilan Tambahan

Banjarmasin.Suluhnusantara.News |- Kondisi lingkungan yang tidak nyaman karena minyak jelantah atau minyak bekas dari hasil kegiatan menggoreng di dapur yang dibuang ke bawah rumah, menggugah Sri Eka Febriyanti, yang lebih akrab dipanggil Ummi Zaki sama teman-temannya, menggarapnya menjadi penghasilan yang menguntungkan juga bagi para Ibu lainnya.

Katanya, 2021 kurang lebih. Sebenarnya nama usaha kami Rumah Dulang BERKAH. Karena dari dilema ibu rumah tangga, kok ada bau ya di bawah rumah, terus ikan-ikan juga kayaknya gak banyak gitu.

“Lalu suami saya liat sekitar bawah rumah kami ternyata ada cemaran bekas pembuangan limbah minyak lanjar dan limbah sampah rumah tangga. Nah dari situ saya inisiatif bersama suami, karena Beliau orang kimia (Beliau lulusan UNESA Surabaya, tapi kerja K3 PT. Surya), gimana ya kalo kita mengedukasi emak-emak atau tetangga nih untuk simpan jelantah,” ujar Sri, via WA, Minggu (12/5/2024) sore.

Seiring berjalannya ide tersebut, Allah SWT tymemberikan kami jalan keluar setelah posting gitu, ketemulah sama satu CV Pengelolaan Jelantah di Banjarmasin, alhamdulillah hingga detik ini kami masih menjalani kerjasama dengan pihak tersebut untuk tukar jelantah jadi rupiah. Lalu bagaimana suka duka usaha ini? Sukanya menjalin interaksi dengan emak-emak, anak muda, UMKM Kuliner.

Bisa membantu mengurangi pencemaran limbah di air sekitaran mereka tinggal dan tambahan pendapatan dari hasil tukar jelantah bersama warga.

“Dan kami juga ada program Mijel Berbagi BERKAH. Jadi, andaikan si penjual jelantah tidak mau di tukar minyaknya kami ada akad tuk “SEDEKAH jelantah BERKAH” Kegiatan ini bertujuan untuk membantu sedikitlah pendapatan ini untuk rumah tahfiz,” Sri menambahkan.

Dukanya kata Sri, 2021-2022 awal-awal itu harga minyak bekas/UCO lumayan besar kami dibeli, namun pertengahan 2022 hingga saat ini harga menurun.Disebutkan, biasanya 1 bulan bisa 2 kali loading waktu harga minyak goreng masih murah per liternya, namun setelah 2023 kebijakan Pemerintah menaikan harga minyak goreng tadi, rupanya Warga enggan untuk menyimpan sisa bekas penggorengan mereka,

“Jadi dari cerita salah satu langganan itu bilang, sayang mba mau disimpan masih baru minyaknya, lagian harga minyak sekarang naik banar, jadi biar aja dipake 3x atau bahkan ada yang kalo mau habis tambahi lagi,” demikian ungkapan seorang Warga yang dituturkan lagi oleh Sri.

Penjemputan minyak jelantah ke Warga, bagaimana? Setiap hari belum tentu, tapi kami ada jadwal sesuai rute jemputan. Misalnya 2 minggu pertama kalo kami share di wa atau fb ada yang minta jemput, kami sesuaikan rutenya. Kadang 1 bulan bisa 4x jemputan jelantah.”Waktu 2021-an, kami bisa membeli dengan harga 5000/liter minyak bekas. Namun 2022 pertengahan sampai sekarang mentok diharga 3500-4000 / liter. Sementara ini jemputan minyak jelantah sekitar Kota Banjarmasin, Handil Bakti dan Mandastana (Kabupaten Barito Kuala), Trikora dan Gambut (Kabupaten Banjar).

“Naik motor, kadang kami jemput jelantah itu waktu weekend aja atau pas suami libur kerja, sekalian healing tipis-tipis,” ujarnya menceritakan.

Cara mengenalkan kegiatan ini? Kami membagikan stiker ke pedagang-pedagang dan kawan-kawan waktu awal memulai usaha ini 2021. Alhamdulillah respon mereka positif, tapi tidak semua. Ada aja juga yang mengganggap remeh pekerjaan ini, kan sisa, sampahlah bahasa sebagian masyarakat, kok mau sih kerja jemputan jelantah.

“Bahkan ada juga yang mengira-ngira kalo jelantah ini bakal disaring dibuat minyak goreng curah baru. Jadi dari situlah kami mencoba mencari informasi detail tentang jelantah ini kemana nanti prosesnya. Sehingga kami ambil strategi jemput bolalah istilahnya,” kata Sri.

Sri menegaskan, dirinya memberikan akses kemudahan bagi emak-emak dan Pengusaha Kuliner untuk bisa menyimpan jelantahnya, agar bisa ditukar Rupiah, sehingga InsyaAllah bertambah BERKAH, itulah harapan dan doa kami. “Dan untuk lingkungan, kita bisa ikut berkontribusi dengan menjaga kebersihan lingkungan air sekitaran kita dari limbah dapur rumah tangga yaitu minyak goreng,” pungkasnya.

Rumah Jelantah Ummi Zaki zakiHKSN Komplek Dasa Maya 2 Blok F No. 9 Banjarmasin.(Raihan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *