Pekalongan Jawa Tengah- Suluh nusantara,News – 08/01/2025 – Program makan bergizi gratis untuk pelajar dari tingkat PAUD hingga SMP di Kabupaten Pekalongan telah dimulai. Sejumlah sekolah menjadi sasaran atau target penerima makan bergizi dari Badan Gizi Nasional.
Badan Gizi Nasional yang memiliki gedung dapur umum di Komplek Militer Yonif 407 Wonopringgo ini memulai pelaksanaan uji coba pembagian makan gratis bergizi sejak 6 Januari 2025.
Sejak diluncurkan program ini, yang diresmikan oleh jajaran pemerintah setempat, sebanyak 19 sekolah telah diberi makanan bergizi setiap harinya. Rencananya program ini akan dilaksanakan menyeluruh se-Indonesia. Namun berdasarkan surat edaran yang ditandatangani oleh pihak Kodim setempat, menunjuk sebagian sekolah di Kabupaten Pekalongan untuk menjadi sampling atau percontohan, sebelum nantinya per daerah atau Kabupaten / Kota setiap sekolahnya akan mendapatkan makan gratis.
Sebanyak 2.898 Siswa di lingkungan Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan menjadi penerima program tersebut, dengan rincian sebagai berikut ; TK Dharma Wanita Wonopringgo 72 Siswa, SDN Getas 85 Siswa, SDN Rowokembu 151 Siswa, SDN Kwagean 154 Siswa, SDN Wonopringgo 358 Siswa, SMP Muhammadiyah Wonopringgo 164 Siswa, SMP N 1 Wonopringgo 793 Siswa, SDN Jetaklengkong 97 Siswa, SDN Jetakkidul 01 101 Siswa, SDN Jetakkidul 02 111 Siswa, SDN Wonorejo 01 142 Siswa, SDN Wonorejo 02 96 Siswa, SDN Sampih 140 Siswa, TK Pertiwi Wonorejo 44 Siswa, SDN Legokgunung 03 106 Siswa, SDN Sastrodirjan 01 149 Siswa, SDN Sastrodirjan 02 83 Siswa, PAUD Dahlia Jetaklengkong 29 Siswa, dan PAUD Melati Desa Sampih 23 Siswa.
Masyarakat berharap program ini dapat dijalankan selamanya, seperti yang disampaikan oleh Ayu, Orang Tua murid TK Dharma Wanita Wonopringgo. “Program ini bagus, anak saya jadi dapat tambahan nutrisi dan bisa berlatih makan sendiri di sekolahan. Semoga ini seterusnya, tidak hanya program sementara saja.” ujarnya.
Di lain kesempatan Ipung Kabid Dikdas Dindikbud Kabupaten Pekalongan menjelaskan, “Tentunya dalam pelaksanaan tahap awal ini ada satu dua kekurangan. Wajarlah masih adaptasi, namun bagi kami itu tidak begitu masalah. Masyarakat diminta bersabar sampai seluruh sekolah mendapat kesempatan menjadi penerima makan bergizi gratis ini.”
( ARIYANTO)