Amblesnya paving kemaren sore membuat Kepala Desa tak mau temui wartawan.

Gresik || Suluhnusantara.newa – Mustinya gejolak pembangunan bisa dinikmati oleh warga Desa secara merata , bukannya hanya dinikmati sebagian kelompok maupun keluarga dari kepala desa karena hal tersebut tentu bertolak belakang dengan amanat undang undang Desa yang lahir pada tahun 2014 silam hal tersebut yang mungkin ada dibenak Warga Masyarakat Desa Sumput Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik karena pelaksanaan proyek Pembangunan Pavingisasi yang ada di Desa mereka Amburadul tidak sesuai dengan harapan warga.

Berdasarkan informasi yang didapat dari warga masyarakat Desa Sumput Kecamatan Driyorejo kabupaten Gresik menyebutkan bahwa Pelaksanaan Proyek Pembangunan Pavingisasi baru saja dilaksanakan dan sebagian besar Masyarakat Desa tidak mengetahui Dana tersebut bersumber dari mana sedang papan proyek ditiadakan oleh Pelaksana kegiatan , Pembangunan Pavingisasi yang terkesan asal asalan tersebut belum selesai 100% namun sudah nampak bergelombang dan Ambles serta pecah pecah pada setiap ruas jalan.

Pembangunan yang tidak mengalami pemadatan tersebut dilakukan secara sembarangan, apalagi urugan pasir yang seharusnya minimal 5cm di Pembangunan Pavingisasi Desa Sumput Driyorejo hanya ditaburi pasir yang tipis sekali sehingga pengaruh urugan tidak berpengaruh pada dudukan paving itu sendiri . “Pembangunan Paving tersebut tidak dipadatkan terlebih dahulu pak , dari tanah liat atau lempung terus ditaburi pasir dan itupun sangat tipis sekali sehingga hal tersebut secara logika yang membuat bangunan paving Ambles ketika terkena beban Kendaraan “ Ungkap warga yang tak mau disebut namanya

“jangankan roda empat yang lewat , Roda dua yang notabene ringan aza ketika lewat bisa bergoyang – goyang Material pavingnya “ tambah warga tersebut.

Disisi lain saat tim investigasi yang terdiri dari Wakil Sekretaris DPP Generasi Muda Peduli Aspirasi Masyarakat atau biasa disebut GEMPAR bersama dengan media online suluhnusantara.news dan media bangsa serta media lintas perkoro, sampai dilokasi proyek pembangunan pavingisasi nampak kepala desa Sumput lari tunggang langgang karena rasa takut dimintai keterangan oleh tim investigasi.

Banyaknya dugaan kesalahan terhadap proses pembangunan yang mengakibatkan seorang kepala desa tidak mau menemui tim investigasi membuat rasa penasaran terhadap bagaimana proses pembangunannya muncul sehingga tim investigasi memutuskan untuk mengkonfirmasi kepada Masyarakat Desa Sumput Kecamatan Driyorejo kabupaten Gresik lainnya.

Sebut saja TS , seorang warga yang kebetulan berada dilokasi menerangkan bahwa Pavingisasi di Desa sumput parah sekali sehingga banyak warga masyarakat desa yang memperbincangkan Kepala Desa yang bernama Sutaji tersebut. “ kata pak seng nggunem pak Lurah ( sebutan lain kepala desa, red ) Sutaji karena kejadian ini tidak satu dua kali , banyak proyek proyek Iblis ( sebutan lain dari Proyek yang tidak diketahui sumber dananya dari mana , red ) yang dikerjakan pak sutaji dan niki seng paling kebacut ) “ terang TS dalam bahasa jawa yang juga lagi bekerja di proyek Pembangunan Kos – kosan .

Proyek Pavingisasi yang tidak dilengkapi dengan papan anggaran tersebut menunjukkan betapa busuknya niatan Pelaksana Pembangunan yang berusaha menyembunyikan nilai anggaran serta Volume dari pekerjaan tersebut meskipun hal tersebut bertentangan dengan undang undang No 14 Tahun 2014 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Selain tidak terpasangnya papan anggaran dalam pengerjaan proyek pavingisasi tersebut terkesan awur awuran dan tidak mengindahkan Rencana Anggaran Biaya yang telah dibuat.

Camat Driyorejo M. Amri saat di hubungi wartawan media bangsa melalui sambungan chat whatsApp mengatakan terima kasih atas informasinya mas, nanti akan kami tindak lanjuti. Sebuah jawaban datar

Pada kesempatan lain, wakil sekretaris DPP “ Gempar “ yang biasa dipanggil Bang Tyo sangat menyayangkan atas sikap yang ditunjukan oleh seorang Sutaji Selaku Kepala Desa Sumput yang terkesan menghindari awak media dan Bang Tyo juga sangat menyayangkan pembangunan yang menghabiskan dana Puluhan juta dengan hasil yang tidak maximal sehingga hanya buang buang duit. “ pelaksanaan pavingisasi di Desa Sumput terkesan buang buang duit karena hasilnya kurang maximal “ ucap bang Tyo

Bang Tyo sendiri juga akan terus memantau perkembangan dari perbaikan jalan pavingisasi tersebut dan bang Tyo juga akan melakukan pelaporan kepada Instansi terkait jika dalam beberapa hari kerja proyek pembangunan tersebut tidak segera diperbaiki dan jangan sampai lolos monev dalam pengerjaannya.

“ akan saya pantau terus perkembangan dari proyek pavingisasi yang ada di Desa Sumput tersebut , dan apabila dalam beberapa hari tidak ada perbaikan maka kami akan melakukan Pelaporan ke instansi terkait “ tutup bang tyo mengakhiri wawancara singkat bersama tim investigasi.

penulis : @joker224&Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *