Satu Penumpang KM Madani Meninggal Dunia, Sopir Ambulan Pilih Tancap Gas Tinggalkan Pelabuhan Tanjung Kalian

Bangka Barat- Suluhnusantara.News – Mobil ambulan yang membawa pasien dan meninggal enggan memberikan keterangan pihak yang terkait saat akan dilakukan pemeriksaan, Kamis (2/1/2025.)

Mobil ambulan yang membawa pasien dari Palembang menuju Pelabuhan tanjung kalian dengan menumpang di kapal KM Madani yang mana pasien diketahui telah meninggal dunia diatas kapal.

Dalam hal ini supir ambulan yang membawa pasien yang meninggal enggan dimintai keterangan dan langsung kabur meningalkan pelabuhan tanjung kalian.

Menurut keterangan dari BKKP Mentok Bangka barat. pasien yang meninggal diatas kapal diketahui warga keretak Bangka tengah sesaat setelah sandar sopir tersebut meminta diperika diluar kapal.

Namun saat keluar dari kapal bukan memberikan keterangan namun langsung tancap gas meninggalkan pelabuhan tanjung kalian.

Menurut keterangan bang Rucci, sempat terjadi kejar kejaran mobil ambulan dengan pihak Polairud Bangka barat dan sopir berhasil dimintai keterangan.

Menut keterangan Resminya kepada Awak Media. bkk kelas dua Pangkal pinang bang Ruci menyeritakan kapada awak media, supir tidak melapor ke pihak bkk kelas satu wilayah kerja pelabuhan tanjung api api Palembang dan tidak memiliki surat keterangan dari karantina Palembang.

“Selamat siang Hari ini hari kamis tanggal 2 januari tahun 2025 kita mendapatkan informasi dari pihak ke agenan bahwa ada penumpang yang meninggal dunia.

Setelah kapal merapat kita mendapatkan atau penumpang tersebut dibawa oleh ambulan, informasi yang didapat dari supir atau dari pihak kapal, bahwa pada saat ambulans dari tanjung api-api menuju ke pelabuhan tanjung kalian dalam keadaan sakit setelah dalam perjalanan di atas kapal meninggal dunia.”

Lanjutnya, saat dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan lintas sektor terkait kita melaksanakan dan kita meminta data kepada sopir, dengan ditemukan bahwa ada jenazah ataupun korban meninggal.”

Dengan kejadian tersebut dengan alasan supir memohon untuk pemeriksaan di luar pelabuhan, namun setelah kita tunggu mobil tersebut pergi begitu saja, dengan alasan bahwa mau cepat ke tempat tujuan.”

Atas kejadian tersebut pihak kepolisian dari pol airud mentok mengejar atau menyusul kendaraan tersebut untuk meminta data, dan data tersebut bahwa akan di bawah ke keretak sungai selan,

Tugas bkk kelas 2 Pangkalpinang adalah menyegat datangnya penyakit, jadi kita berkoordinasi dengan pihak wilayah dinas kesehatan Bangka tengah, untuk dipastikan jenazah tersebut atau meninggal tersebut bukan disebabkan oleh penyakit menular,”

“Kita kroscek pelabuhan tanjung api-api bahwa ambulans tersebut tidak melapor ke bkk Palembang, sehingga kita belum mendapatkan detail penyakit pasien tersebut.

“Kita mendapatkan informasi dari sopir dan keluarga bahwa pihak keluarga ingin cepat-cepat di kebumikan di kampung halamannya sungai selan.” Ujarnya.

Sungguh sayang sikap Kasat Polirud Bangka barat, saat diminta konfirmasi melalui pesan whatsapp oleh awak media terkait hal kejar kejaran tersebut, tidak memberi balasan atau lebih memilih diam.

( srikandi / kmr.)

Penulis: Sri/kmrEditor: Dmn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *