CILACAP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan menggelar kirab bertajuk “Opera Berkebaya” untuk hiburan warga masyarakat yang akan digelar Sabtu, 27 April 2024.
Kirab dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-145 ini akan diramaikan ribuan peserta perempuan dari berbagai lapisan masyarakat.
Adapun pertunjukan seni yang memukau dari wayang jazz SBI, teater Kutawaru Art, dan tarian dari Sanggar Gian Laksita serta Opera Berkain bakal memeriahkan acara tersebut. Selain itu podcast Hari Kartini untuk menambah semarak suasana.
Pihak panitia juga menyuguhkan aneka kuliner dari pelaku UMKM untuk memanjakan warga masyarakat yang datang menyaksikan, bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM).
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri juga berencana hadir untuk membuka kirab spektakuler yang diinisiasi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap, Arida Puji Hastuti menyampaikan, kirab digelar sebagai bentuk penghormatan kepada RA Kartini atas segala jasa dan perjuangannya, khususnya kepada kaum perempuan.
“Melalui kirab ini, kami ingin mewujudkan cita-cita RA Kartini dalam memajukan kaum perempuan,” katanya, Senin (22/4/2024).
Selain itu, lanjut Arida untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan RA Kartini kepada seluruh masyarakat Cilacap, khususnya para generasi muda.
“Untuk jumlah peserta yang mengikuti kirab ini kurang lebih 3.000 orang, keseluruhan perempuan mulai dari pelajar TK hingga SMA/sederajat, organisasi perangkat daerah, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP),” ungkapnya.
“Ada juga dari Tim Penggerak PKK, Duta Wisata, Duta Genre, Duta Literasi, FORACI, Polwan dan Kowal, Forkopimda, BUMN, BUMD, dan banyak lagi, pokoknya ramai” imbuhnya.
Diketahui, masing-masing peserta akan mengenakkan busana kebaya tradisional yang berbeda, dan berjalan dengan anggun. Ini tentunya akan menarik perhatian warga yang menyaksikan. “Kenapa memakai kebaya, karena sebagai simbol kekuatan dan keanggunan wanita Indonesia,” ujar Arida.
Arida dalam kesempatannya mengundang seluruh masyarakat Cilacap untuk turut serta hadir dalam perayaan tersebut.
“Harapannya dengan kehadiran warga masyarakat tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan emansipasi wanita, tapi juga sebagai dukungan terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat,” katanya.