https://suluhnusantara.news/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240803-WA0036.jpg

Masyarakat Sedang Mengamati Skenario Drama Politik Jokowi

Kalkulpol

Penulis : Andi Salim

Suluh Nusantara News –Membicarakan alur cerita suatu drama dari sebuah sinetron, tentu tidak lepas dari tokoh dan penokohan yang berkaitan dengan posisi apa yang diperankannya, apakah peran protagonis atau peran antagonis yang dimainkan oleh seseorang. Peran Protagonis memang selalu menjadi tokoh utama yang dikisahkan dalam sebuah kisah cerita yang dimunculkan. Sementara peran antagonis adalah tokoh yang mampu membuat protagonis memiliki karakter lebih menarik dalam sebuah cerita yang akan ditampilkan. Sebab peran Protagonis merupakan tokoh pemeran utama atau sosok yang di ibaratkan mengendalikan jalannya cerita untuk melawan sosok pemeran antagonis yang merupakan lawan bebuyutan dirinya yang memerankan karakter baik dan suka menolong. Ketika protagonis menjadi figur penyelesai atas segala macam persoalan dari berbagai masalah yang ditemuinya dalam sebuah alur cerita, maka pemeran antagonis akan selalu memunculkan berbagai persoalan sebagai pihak penghalang kebebasan atas figur protagonis dalam cerita tersebut yang dimainkan.

https://suluhnusantara.news/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240803-WA0036.jpg

Pemeran protagonis biasanya berkarakter baik, suka menolong dan tidak jahat. Dalam beberapa cerita, walau tidak semua protagonis menjadi pemeran utama yang bersifat baik. Namun seorang pemeran Protagonis tidak harus menjadi tokoh utama yang menjadi sorotan dalam sebuah skenario cerita, akan tetapi tokoh pendukung lain yang baik juga dikategorikan sebagai pemeran protagonis. Tokoh-tokoh figur pemeran protagonis sering membawakan perwatakan yang tentu saja bertentangan dengan karakter dari peran-peran antagonis guna menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai positifnya. Tokoh protagonis menjadi tokoh yang membawakan misi kebenaran dan kebaikan untuk menciptakan suasana kehidupan masyarakat dalam cerita tersebut terkesan damai, aman, dan bersahaja. Berbeda dengan peran antagonis yang berkarakter jahat dan ambisius, yang merupakan lawan utama dari pemeran karakter sentralnya atau figur utama pemeran protagonisnya.

Adapun Pemeran antagonis sering diwujudkan sebagai seorang penjahat yang berkarakter licik dan curang atau hal-hal lainnya yang sering membuat keonaran hingga berujung menjadi konflik bagi aktor utama pemeran cerita tersebut, yaitu protagonis. Peranan antagonis biasanya membuat kegaduhan dan masalah serta perlakuan tidak menyenangkan yang sering menampakkan nilai-nilai negatif sebagai perwatakannya, serta sering pula bersifat intimidatif yang terlihat sebagai sosok yang arogan pula. Jenis peranan ini mungkin yang paling serius, dan sangat sulit diperankan. Sebab watak dan prilakunya harus mampu menyatu dengan peran yang dimainkan guna menjadi tipe orang yang menyukai peranannya untuk melakukan penghinaan dan tekanan terhadap orang lain, orang yang berkarakter sombong, angkuh yang secara antagonis menunjukkan, atau merasa menjadi oposisi yang aktif dan selalu bertentangan terhadap figur pemeran protagonisnya akan menjadi pihak yang ditunggu-tunggu pemirsa pula pada gilirannya.

Peranan antagonis merupakan bagian inti yang menghidupkan skenario drama yang ditampilkan. Penampilan pemerannya harus menunjang sifat arogan dengan kepintaran diri dari pemerannya dalam menampilkan karakter untuk menekan setiap aksi yang ditampakkan oleh lawannya. Sebab arogansi yang sering diperankannya menjadi karakter magnet yang ditunggu-tunggu pemirsa seperti, Arogansi melalui peran kekuasaan untuk memerankan agar melalui kekuasaan seseorang bisa berbuat apa saja. Arogansi melalui berlimpahnya uang atau harta untuk menekan lawannya dan merasa bisa melakukan segalanya. Serta Arogansi dalam intelektual, dimana dengan kepintarannya dia mampu menaklukkan para pembela kebenaran yang acapkali awam dan terkesan bodoh dan lamban, sebagaimana yang sering terlihat dari mereka yang menjadi pemeran Protagonis tersebut. Dari tulisan ini, kita dengan mudah menyandingkan keadaan dalam suatu skenario drama khususnya terhadap aspek kehidupan berbangsa saat ini.

Dimana rentetan cerita yang ditampilkan rezim kekuasaan sekarang, justru mengarah pada Drama atau sinetron yang telah disaksikan oleh masyarakat atas hadirnya pemeran antagonis yang diwujudkan melalui sikap politik pemerintahan melawan lemah pembela kebenaran yang begitu mudah dikondisikan sesuai keinginan penguasa kekuasaannya. Tak heran pada awal-awal cerita sinetron tersebut sengaja dikesankan agar masyarakat meninggalkan peranan Protagonis mereka yang sering tertindas sehingga munculnya Jokowi yang dikesankan sebagai pembelaan kebenaran atas rakyat yang tak berdaya walau tanpa melakukan upaya represif atau menggunakan instrumen kekuasaan oleh karena khawatir dikatakan sebagai Rezim Otoriter. Sebagaimana pernah dicitrakan pada rezim sebelum orde baru yang mendapat keuntungan atas situasi semacam ini. Dimana pemeran Antagonis yang arogan itu begitu itu begitu mudahnya melakukan apapun dibalik kewenangan yang dimilikinya.

Kelihatannya melalui Drama realitas saat ini, animo masyarakat untuk meninggalkan Jokowi pasca menyaksikan berbagai skenario yang ditampakkannya akan direspon sebagai lawan dari hati nurani rakyat itu yang selama ini telah salah menilai. Pengakuan atas pembangunan infrastruktur dan kinerja yang telah ditampakkannya memang dirasakan oleh segenap masyarakat tanah air. Namun pada sisi lain upaya melanggengkan kekuasaan yang nyatanya bertentangan dengan hukum dan konstitusi dibalik keputusan MK yang terbukti menyalahi aturan dibalik Pasal 17 UU Kekuasaan Kehakiman yang seolah-olah tak menyentuh Mahkamah Konstitusi yang nyata-nyata memiliki keterkaitan atas kepentingan dinasti politik yang dirancangnya, Tentu membuat mata publik terbelalak dan sadar, bahwa cara-cara semacam ini harus dihentikan dan dilawan pula. Atas berbagai tayangan drama dan sinetron yang telah merugikan masyarakat itu, berbagai pihak pun mencoba menghentikan penayangannya.

Kebenaran tidak boleh dikalahkan oleh rasionalitas berpikir, oleh karena kebenaran itu memiliki konsekuensi pada kebaikan secara menyeluruh dan bersifat umum. Walau terdapat pengecualian-pengecualian yang bersifat eksepsional, namun kebenaran yang terukur adalah sebuah pijakan yang dianggap mutlak penerapan dan pemberlakuannya. Demikian pula dengan eksistensi jokowi saat ini, jika pun ada awalnya memiliki kemurnian terhadap apa yang diperjuangkannya, namun konsistensi terhadap hal itu tentu akan diukur berdasarkan waktu dan fakta yang sekarang menjadi tampak jelas dimata publik. Sebab tingkat kesukaan publik terhadap siapa saja yang dipilih masyarakat tentu banyak dilatar belakangi oleh berbagai pandangan dan kepentingan yang menyelimuti mereka dibalik sifat yang dibawa oleh figur yang dipilihnya. Namun demikian, bukan berarti pengingkaran atas kebenaran itu tidak akan terjadi, sebab adakalanya kekuasaan itu menjadikan diri seseorang menjadi terlena akan kewenangan yang dimilikinya hingga semakin enggan mengakhiri masa kekuasaan dibalik kenikmatan kursi yang didudukinya.

Mengutip kalimat Gus Mus demi perlunya menasehati kekuasaan dan para elit politik saat ini, sebagaimana yang disampaikan oleh tokoh-tokoh bangsa hari ini tanggal 12/11/2023, bahwa apa yang sedang berlangsung sekarang ini sesungguhnya telah melukai hati segenap warga Bangsa. Disesi pernyataan itu, mantan menteri agama Lukman Hakim menyampaikan bahwa Gus Mus yang dianggap memiliki kejernihan berpikir dan kedalam rasa telah merasakan hal yang sama pula. Untuk itulah para tokoh bangsa itu menyampaikan berbagai pandangannya, agar demi nilai-nilai kebaikan khususnya terhadap pandangan yang miring atas aksi pemerintah saat ini, kiranya Jokowi harus mengambil langkah-langkah untuk menghentikan cawe-cawe politiknya yang dirasakan sarat akan perannya yang merugikan masyarakat luas. Sebab bagaimana pun, sikap dirinya yang tampak tidak netral menjadi pijakan semua instrumen lembaga kekuasaan untuk bersikap yang sama hingga pada gilirannya bangsa ini akan terpecah belah pada akhirnya.)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *